Wednesday, November 8, 2017

Cerita Horror Kesaksian Pendaki Gunung Berjalan Dengan Mayat



Dalang Horror - Cerita Horror ini merupakan cerita nyata dari salah satu kesaksian dari seorang pecinta alam di madiun.

Kejadian ini berlangsugn sekitar beberapa tahun lalu di bulan Agustus. Panggil saja nama saya Gladis, saya bersama teman-teman saya yang beranggotakan 5 orang dan sekor anjing yang kami bawa untuk berjaga-jaga memutuskan untuk mendaki gunung Semeru.

Diantara ke-lima teman saya itu hanya saya wanita satu-satunya yang ikut dalam ekspedisi itu. Kebetulan saat itu saya yang dipilih untuk menjadi pimpinan rombongan itu.

Sebelum memulai pendakian, kami masih menyiapkan segalanya di kaki gunung hingga semuanya sudah siap dan memutuskan untuk mulai mendaki. Namun kami bertemu dengan seorang wanita yang sudah berpakain lengkap ala seorang pendaki, wanita itu bernama Santi dan dia ingin mendaki seorang diri.

Karena saya berpikiri kita akan sama sama mendaki keatas, akhirnya saya menawarkan kepada Santi untuk bergabung kedalam kelompok kami. Pada awalnya beberapa teman saya tidak setuju dan sempat keberatan untuk menerima gadis belia itu ikut bergabung bersama kelompok kami. Namun dengan sedikit perbincangan dan paksaan, akhirnya teman-temanku menyetujuinya.

Namun setelah beberapa jam bergabung bersama kelompokku Santi ternyata orang yang mudah bergaul dan sudah mulai akrab dan bercanda dengan teman satu kelompok kami. Perjalan yang lumayan jauh , terasa begitu cepat karena selama di perjalanan kami selalu bercanda. Tak terasa hari sudah mulai gelap dan jalan yang kami lewati sudah mulai ditutupi oleh kabut.

Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan esok hari. Kami mulai mendirikan tenda untuk tempat kami beristirahat. Karena Santi wanita saya memintanya untuk tidur di dalam tenda yang sama dengan saya. Sesuai kewajiban yang ada kami selalu menugaskan seorang dari kelompok kami untuk di sekitar tenda untuk menghindari serangan hewan buas. Kebetulan juga teman saya yang berjaga adalah Robi.

Robi berjaga dengan ditemani anjing yang kami bawa. Di saat semua anggota sudah  terlelap , Robi mulain berjaga dan berkeliling. Di malam itu Robi menyempatkan diri untuk membaca buku yang ia bawa. Saat ia sedang membaca buku itu sekilas robi melihat bayangan Santi berjalan keluar dari tenda saya. Merasa curiga dan ada yang aneh, Robi diam-diam mengikuti Santi saat  ia berjalan seedikit menjauhin tenda. Rasa penasaran yang dirasa Robi dan perasaan Kahwatir akan keselamatan gadis itu membuat Robi terus menguikuti jejak Sinta.

Ketika tiba di suatu tempat, Sinta tiba tiba menghilang dan hal itu membuat Robi menjadi panik dan semakin kahwatir. Robi berlari dan kembali ke perkemahan lalu membangunkan kami semua. Akhirnya kami semua mencari ke tempat dimana Sinta menghilang, namun dikarenakan cuaca semakin dingin dan gelap, kami memutuskan untuk melanjutkan pencarian hingga besok.

Keesokan harinya,setelah kita membereskan semua perlengkapan, kami langsung melanjutkan pencarian Sinta. Setalah berjam-jam kami menyusuri semua tempat yang ada di sekitar situ, dan tempat dimana terakhir sinta menghilang, aku dan salah satu teman ku melihat ke bawa jurang yang ada di depan kami.

Kami melihat sebuah tas yang memiliki model, motif, dan warna yang mirip dengan yang Sinta pake. Kami turun secara perlahan dan mengecek tas itu, dan benar itu adalah tas milik Sinta. Di sekitar tas situ kami menemukan mayat yang sudha mulai mengeluarkan bau busuk. Tanpa pikiri panjang ,kami membawa mayat itu untuk turun dari gunung dan menaruhnya di pos, untuk mengidentifikasi siapa maya itu.

Setelah kurang lebih 1 hari kami mendapatkan info yang sangat mengejutkan, bahwa mayat yang kami bawa turun bernama Sinta. Dan ia sudah di cari kurang lebih satu bulan karena dinyatakan hilang. Betapa terkejutnya diriku , sehingga dengkul ini lemas dan terduduk dengan dengkul dan mataku berkaca'. Jadi selama ini kami berjalan dengan seorang yang sudha meninggal. dan Sinta ternyata meminta tolong agar mayatnya ditemukan dan di kembalikan ke keluargany.


0 comments:

Post a Comment